Perkenalkan Ini Mentok Rimba (Cairina scutulata)




Perkenalkan Ini Mentok Rimba (Cairina scutulata)
Oleh: Muhammad Resthu

Sahabat Iptek Peternakan pasti tau yang nama bebek kan? Sering kita melihatnya dan kita juga ikut memeliharanya. Nah kali ini kita akan membahasa mengenai burung liar tapi masih dalam satu keluarga dengan bebek yaitu Mentok rimba atau dengan nama ilmmiahnya Cairina scutulata Mentok rimba juga sering disebut dengan nama mentok hutan, bebek hutan, angsa hutan, dan serati atau dalam bahasa inggrisnya disebut juga dengan White-Winged.

Bukan Sembarang Bebek

Mentok rimba tidak sama dengan bebek karena tergolong ke dalam burung liar yang hidup di alam. Jika dilihat dari gambar mungkin secara morfologinya sekilas sama seperti bebek atau entok peliharaan namun dari segi klasifikasi taksonominya berbeda. Secara morfologi bentuk  mentok rimba sekilas sama dengan bebek pada umumnya. Berukuran tubuh sebesar 66-81 cm. Umumnya warnanya berwarna gelap atau kehitaman, dengan sisi bawah bagian sayap berwarna putih. Kepala berwarna putih yang disertai dengan bintik kehitaman. Memiliki kaki berselaput karena seperti kebanyakan unggas air lainnya dan paruh yang ceper. Kaki dan parung bewarna kuning. Secara detail nama ilmiah mentok rimba adalah sebagai berikut:

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo Anseriformes
Famili: Anatidae
Gnus: Cairina
Spesies: C. Scutulata
Subspeies: Cairina scutulata
                :  C. moschata (entok peliharaan)
                :  C. domesticus (bebek peliharaan)


Terancam Punah

Di alam populasi mentok rimba hanya tersisa di kisaran 1000 ekor (Alamandeh, 2009). Status populasi mentok rimba yaitu masuk kategori Endangeres(EN/Genting) yang berarti terancam kepunahan. Dengan hal demikian akan menjadikan populasi mentok rimba saat ini semakin sedikit dan terancam punah bahkan pemerintah sudah menetapkan mentok rimba sebagai satwa yang dilindungi yang tercantum dalam Keptusan Menteri Pertanian Nomor 327/kpts/um/7/1972 dan didukung oleh undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya penurunan populasi mentok rimba di alam liar yaitu diantaranya:
1.     Terjadinya perusakan alam atau habitat akibat penebangan hutan secara ilegal, pembakaran hutan secara liar, pemubakaan lahan pertanian dan pelebaran kawasan pemukiman secara ilegal.
2.     Perburuan dan panangkapan, biasanya masyarakat sekitar habitat akan berburu mentok rimba sebagai lauk dan untuk mencukupi kebutuhan proteinnya, perbuaruan yang tidak terkontrol akan menyebabkan populasi semakin menurun.
3.     Polusi, kemajuan industri akan menghasilkan limbah dan menyebabkan ekosistem di alam juga ikut tergangung salah satunya kesehatan lingkungan alam liar mentok rimba juga akan terganggu.
4.     Zat atau Bahan Kimia, untuk mentok rimba yang mencari makan di area persawahan mungkin akan terkontaminasi dengan pestisida yang bisa berefek racun.
5.     Gangguan, ini lebih kepada gangguang dengan adanya pemukiman penduduk di sekitar habitat mentok rimba. Aktifitas yang bisa menimbulkan kebisingan bisa menyebabkan stres bagi mentok rimba.

Upaya dalam pencegahan untuk melangsungkan keberadaan mentok rimba  agar tidak punah,
1.     Mempelajari dan memperoleh informasi mengenai mentok rimba supaya timbul kesadaran dalam diri jika satwa liar ini terancam punah, dan bisa mempetakan keberadaan mentok rimba sehingga terjadinya perlindungan kawasan ekosistem dan habitatnya.
2.     Menjaga habitat tinggal mentok rimba.
3.     Menerapkan program breeding atau pembibitan.
4.     Tidak menangkap dan mencegah terjadinya perburuan.


Penyebaran

Mentok rimba banyak tersebar di kawasan asia seperti India bagian Selatan dan Utara, Myanmar, Kamboja, Malaysia, Thaliand, Laos, Vietnam dan Indonesia terutama bagian Sumatera dan Jawa. Penyebaran di kawasan Indonesia sendiri seperti data yang di kutip dalam jurnal Green, 1993 penyebaran di kawasan sumatera meliputi beberapa provinsi yaitu NAD, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Lampung dan Bengkulu, serta Daerah Kerinci dan tercatat juga pernah ditemukan di daerah pulau Siberut yaitu pulau bagian barat Sumatera. Di sumatera sendiri saat ini mentok rimba terlindungi di kawasan sumatera pesisir timur lahan basah sumatera, termasuk di Taman Way Kambas, di Lampung. Di daerah Aceh sendiri tercatat pernah ditemukan di kawasan Kluet dan Singkil. Dan juga tersebar di kawasan gunung Leuser.

Gambaran penyebaran mentok rimba di Sumatera (Green, 1993) 

Habitat dan Tingkah Laku

Mentok rimba termasuk hewan air yang hidup di kawasan hutan hujan dan lahan basah. Hidup berkelompok atau berpasangan. Biasanya dalam satu kelompok bisa mencapai 6 sampai dengan 8 ekor individu. Mentok rimba akan mencari makan pada pagi hingga sore hari. Pada malam hari aktivitas mereka bertengger di pepohonan. 



Biasanya makanan mentok rimba berupa serangga air, ikan-ikan kecil serta hewan-hewan air yang kecil lainnya. Mencari makan biasanya di rawa-rawa, kolam-kolam, dan area persawahan. Di habitatnya mentok rimba akan membuat sarang di lubang-lubang pohon.  Musim kawin terjadi pada musim penghujan dan biasanya setiap masa kawin akan menghasilkan telur 6 sampai dengan 8 telur. Telur akan dierami oleh betina dan jantan biasanya akan ikut bantu menjaga dan mengawal sang betina selama proses pengeraman berlangsung. biasanya telur dierami selama kurang lebih 45 hari.

Sekian sahabat Iptek Peternakan tentang mentok rimba. Salah satu burung liar yang semestinya kita lindungi keberadaannya sehingga rantai ekosistem di alam tidak rusak dengan punahnya hewan ini. 

Mungkin suatu saat nanti mentok rimba mampu di domestikasikan menjadi salah satu ternak dan memperkaya plasma nutfah nasional. Silahkan berbagi jika artikel ini bermanfaat dan berilah komentar positif untuk perkembangan blog ini menjadi lebih baik. Apabila ingin selalu mendapatkan informasi terbaru dari IPTEK PETERNAKAN sahabat BISA klik LANGGANAN dan akan mendapatkan informasi artikel terbaru.

Referensi:                                                                         



Syarifuddin, H., Andayani, J., Novianti, S., dan Fatati. 2016. Analisis Karakteristik Keberlanjutan Mentok Rimba (Cairina Scutulata) Di Taman Nasional Berbak Jambi. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 19 No. 2, Hal. 83-94. Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Green, A. J. 1993. Status and habitat of the White-winged Duck Cairina scutulata. No. 3, Hal. 119-143. Bird Coservation Internasional.


Komentar