Rusa, Plasma Nutfah Indonesia Pendukung Ketahanan Pangan Nasional

Klasifikasi dan Penyebaran Rusa

Hewan ini berkaki 4, memiliki tanduk bercabang, larinya kencang dan herbivora. Yap, itu semua merupakan ciri-ciri rusa. Rusa termasuk ke dalam hewan rumiansia, karena memiliki kemampuan memamah biak dan memiliki organ pencernaan yang sama seperti sapi dan kambing.

Menurut ilmu taksonomi rusa diklasifikasikan ke dalam Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Upaordo: Ruminantia; Famili: Cervidae; Upafamili: Cervinae; Genus: Cervus. Dan ada sekitar 34 spesies di seluruh dunia.

Penyebaran rusa hampir di seluruh dunia kecuali Australia dan Antartika. Di alam rusa dapat ditemukan di banyak ekosistem yang berbeda, diantaranya di lahan basah, hutan gugur, padang rumput, hutan hujan, semak belukar kering, hingga pegunungan.

Ada 4 jenis rusa asli Indonesia diantaranya muntjak, rusa bawean, rusa sambar dan rusa timor. Ini merupakan plasma nutfah nasional yang harus dijaga dan dilindungi serta dimanfaatkan untuk kepentingan ketahanan pangan nasional.

Namun ada diantara beberapa jenis rusa dilindungi oleh pemerintah karena hampir punah seperti rusa timor (Cervus timorensis). Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar, rusa timor (Cervus timorensis) digolongkan sebagai salah satu satwa liar Indonesia dengan status dilindungi.

Potensi Rusa

Rusa sudah menjadi hewan yang diburu oleh manusia sejak lama. Menusia memanfaatkan daging rusa sebagai pangan yang lezat dan rendah kolesterol serta memiliki tekstur yang lembut, kulitnya digunakan sebagai bahan pakaian yang memiliki nilai jual tinggi, dan tanduknya digunakan sebagai bahan cindera mata.

Bukan tidak mungkin rusa akan punah. Jika perburuan terus menerus dilakukan tanpa adanya upaya pelestarian. Kepunahan rusa di alam pasti akan merusak rantai makanan dan sekaligus merusak ekosistem alam. Contohnya saja harimau sebagai predator alami rusa akan kehilangan salah satu mangsanya di alam. Sehingga perlu diantisipasi dengan pembuatan penangkaran atau pembudidayaan untuk mempertahankan jumlah populasi rusa.

Saat ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di sejumlah daerah sedang mendorong penangkaran berbasis warga. Hal ini penting, agar selain sebagai hewan buruan yang dapat bernilai ekonomi, populasinya juga dapat terjaga.

Di Indonesia sendiri, pernah ada kebijakan dari Kementerian Pertanian yang mendorong agar rusa dijadikan sebagai binatang ternak. Walau begitu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) masih melihat rusa sebagai satwa yang harus dilindungi khususnya untuk beberapa spesies yang populasinya terancam punah. Faktanya, perburuan rusa yang massif terjadi tidaklah berbanding lurus dengan upaya pelestariannya.

Untuk saat ini rusa masih menjadi satwa harapan atau hewan yang dipeliharan selain ternak pada umumnya untuk dimanfaatkan produk dan jasanya. Dan lagi rusa belum dibudidayakan secara intensif pengambangannya berdasarkan penangkaran yang masih menyesuaikan habitat aslinya di alam. Berbeda halnya dengan kambing atau domba yang bisa dipeliharan dengan teknologi dan manajemen buatan manusia itu sendiri seperti pemeliharaan menggunakan kandang tertutup.

Tapi apakah mungkin rusa menjadi hewan ternak? Sangat terbuka potensinya bahkan beberapa Negara maju sudah membudidayakan  rusa sebagai ternak penghasil daging. Terlebih lagi ada beberapa rusa asli Indonesia memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan. contohnya seperti rusa timor.

Selain itu jenis rusa sambar memiliki bobot tubuh mencapai 125 kg dan menjadi rusa terbesar di Indonesia. Ini merupakan potensi plasma nutfah nasional yang bisa dimanfaatkan sebagai diversifikasi protein asal hewan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Bukan tidak mungkin ke depan potensi rusa asli di Indonesia bisa dikembangkan menjadi ternak penghasil protein hewani. Sehingga ketergantungan terhadap daging impor bisa ditekan dan otergantikan dengan ternak lokal. Dengan demikian yang diuntungkan adalah peternak dan masyarakat luas.

Referensi:

https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/26/113200223/mengenal-rusa-dari-ciri-ciri-hingga-habitatnya?page=all

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/05/11/mengenal-rusa-terbesar-di-alam-liar-indonesia 

https://www.greeners.co/flora-fauna/rusa-timor-rusa-asli-indonesia-dengan-daya-adaptasi-tinggi/

https://klikhijau.com/rusa-satwa-harapan-dengan-potensi-ekonomi-menjanjikan/

https://ksdae.menlhk.go.id/artikel/10558/Menjadi-Rusa-Terbesar-di-Indonesia-Ini-yang-Menarik-dari-Rusa-Sambar.html

Komentar