Pentingnya Analisa Proksimat
Oleh:
Muhammad Resthu
Analisa proksimat
adalah suatu metode analisis kimia yang digunakan untuk menghitung
jumlah/kadar/nilai nutrisi suatu bahan pakan atau pangan, namun dalam artikel kali ini kita membahas pakan saja.
Tujuan utama dari analisa proksimat adalah menghitung nilai
nutrisi atau komponen utama dari suatu pakan. Sehingga nilai tersebut
bisa digunakan sebagai parameter dari kualitas suatu pakan.
Metode ini pada awalnya dikembangkan oleh Henneberg dan Stohman di
tahun 1860. Bertempat di laboratorium penelitian di Weende, Jerman. Meski
metode analisis ini sudah sangat lama dan terlihat kuno analisa proksimat masih
tetap cocok digunakan dalam menentukan kadar nutrisi suatu bahan pakan.
Keuntungan dari menggunakan analisa proksimat diantaranya yaitu
harga analisa lebih murah dibandingkan dengan analisa yang sejenis lainnya, menggunakan
metode sederhana dan mudah dipahami bagi para peneliti khususnya mahasiswa S1,
biasanya jasa analisa aproksimat dapat ditemukan di setiap daerah terutama di
kampus-kampus yang berdisiplin ilmu sains dan teknologi.
Pentingnya Analisa Proksimat
Jika sahabat Iptek Peternakan adalah seorang mahasiswa yang
berkonsentrasi di bidang nutrisi ternak maka analisa proksimat menjadi salah satu
materi yang perlu sahabat pelajari dan ketahui. Bagi mahasiswa peternakan
analisa proksimat termasuk ke dalam materi ilmu nutrisi ternak. Lebih lanjut para
mahasiswa bisa menggunakan analisa proksimat dalam penelitiannya nanti.
Jika sahabat Iptek Peternakan adalah para praktisi nutrisi pakan
ternak maka analisa proksimat menjadi hal yang begitu penting untuk diketahui
dan dipelajari. Karena penentuan kadar nutrisi dari bahan pakan nantinya akan
menentukan seberapa banyak jumlah bahan pakan yang akan digunakan, bagaimana
cara pengolahan pakan tersebut dan bagaimana cara penyimpanan suatu bahan pakan
tersebut. Tolak ukurnya adalah nilai dari analisa proksimat tersebut.
Analisa proksimat menentukan beberapa nilai fraksi utama dari nutrisi
bahan pakan diantaranya yaitu kadar air, kadar protein kasar, kadar
lemak kasar, kadar serat kasar, kadar abu, dan kadar bahan ekstrak tanpa
nitrogen (BETN). Lebih jelasnya gambaran serta prinsip kerja dari analisis
setiap fraksi adalah sebagai berikut,
1. Kadar air, setiap bahan pakan
mengandung unsur air dan bahan kering. Penentuan kadar air berdasarkan
pengurangan jumlah berat bahan yang telah dikeringkan dengan berat awal bahan
sebelum dikeringkan. Metode penguapan menggunakan oven akan menghilangkan kadar
air dalam suatu bahan pakan/pangan.
2. Kadar protein kasar, dalam hal ini disebut dengan protein kasar
karena mengacu kepada kandungan N atau nitrogen yang terkandung di dalam suatu
bahan pakan/pangan. Di dalam protein murni, hanya tersusun dari monomer
asam-asam amino yang mengandung unsur N. Selain itu kandungan N dalam suatu
bahan juga terdapat pada selain asam amino atau sering dikenal dengan istilah
NPN (Non Protein Nitrogen). Metode kjeldal adalah metode yang digunakan dalam
analisa proksimat dengan 3 prinsip utama diantaranya destruksi yaitu bahan
pakan akan dihancurkan dan ikatan komplek akan dipecah mencadi ikatan sederhanan
dengan larutan asam sulfat, kemudian destilasi yaitu bahan didestilasi
menggunakan alkali untuk menetralkan larutan sebelumnya dan pada tahap ini akan
menghasilkan larutan amonium yang mengandung N, selanjutnya titrasi yaitu
perhitungan kadar N menggunakan larutan HCl.
3. Kadar lemak kasar, disebut dengan lemak kasar karena bukan hanya
kandungan lemaknya saja yang dihitung tapi juga termasuk kandungan fraksi
lainnya yang ikut larut di dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Metode
Soxhlet adalah metode penentuan kadar lemak kasar yang digunakan dalam analisa
proksimat. Prinsipnya yaitu bahan akan dicuci dengan pelarut lemak seperti larutan
ether, clorofoam, dan hexan. Pelarut ini akan melarutkan lemak dengan proses
ekstraksi selama kurang lebih 6 jam. Hasil larutan tersebut akan memisahkan
antara bahan tanpa lemak dan larutan dengan kandungan lemak.
4. Kadar serat kasar, komponen dari serat kasar yaitu dinding sel
tanaman. Komponen utama serat kasar yaitu selulosa dan hemiselulosa. Metode
hidrolisis digunakan dalam menghitung kadar serat kasar suatu bahan
pakan/pangan. Prinsip kerjanya yaitu dengan mencuci bahan pakan dengan larutan
asam dan basa sehingga akan tertinggal komponen yang tidak larut dengan larutan
asam dan basa.
5. Kadar abu, merupakan fraksi yang tersusun dari bahan anorganik.
Metode pembakaran digunakan dalam menentukan kadar abu dalam suatu bahan
pakan/pangan. Prinsip kerjanya yaitu dengan membakar bahan pakan/pangan dalam
Tanur dengan suhu tinggi kemudian hasil pembakaran tersebut akan menyisakan
bahan anorganik berupa mineral dan vitamin.
6. Kadar BETN, merupakan bagian dari karbohidrat yang mudah dicerna
dan menjadi sumber energi bagi ternak. Prinsip perhitungan dari BETN adalah
dengan melakukan pengurangan dari nilai setiap fraksi sebelumnya (air, protein
kasar, lemak kasar, abu dan serat kasar). Dari hasil pengurangan dengan nilai fraksi-fraksi
tersebut diperoleh kadar BETN suatu bahan pakan/pangan.
Dari ke-enam nilai
fraksi tersebut yang nantinya bisa kita jadikan sebagai indikator kualitas
suatu bahan pakan dan juga sebagai data yang digunakan dalam upaya pengolahan, penyimpanan, proses pembuatan, dan penentuan jumlah pakan yang akan dikonsumsi oleh ternak. Karena hal tersebut maka setiap mahasiswa dan praktisi nutrisi ternak harus memahami metode analisa proksimat ini.
Nah, bagi sahabat Iptek Peternakan yang membutuhkan jasa analisa proksimat khususnya di wilayah Aceh mungkin sahabat bisa berkunjung ke laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala.
Demikian sahabat Iptek
Peternakan artikel tentang Pentingnya Analisa Proksimat dalam Dunia Peternakan semoga bisa menambah
wawasan dan menjadi manfaat bagi sahabat Iptek Peternakan semua.
Komentar