Jangkrik Sebagai
Protein Alternatif
Oleh: Muhammad Resthu
Pastinya yang namanya
makhluk hidup sangat membutuhkan yang namanya makanan untuk kelangsungan
hidupnya. Sahabat IPTEK PETERNAKAN kali ini kita akan membahas mengenai pakan ternak,
yang menjadi syarat utama dalam pemeliharaan ternak.
Kita sepakati bersama
yang dikatakan pakan yaitu campuran dari beberapa bahan pakan yang bisa
dimakan, tidak beracun dan bisa dimanfaatkan oleh tubuh ternak.
Pakan ternak yang baik
pasti memenuhi berbagai macam jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak. Diantaranya
ada Karbohirat, Air, Mineral, Lemak, Vitamin dan Protein.
Baca Juga: Ternak Juga Butuh Air
Protein Sangat Penting
Protein menjadi sangat
penting bagi ternak karena berfungsi untuk pertumbuhan, perbaikan dan
pemeliharaan sel-sel tubuh, bisa juga dijadikan sebagai sumber energi, komponen
dari penusun enzim dan hormon di dalam tubuh, dan menjaga kekentala darah dalam
tubuh.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai sumber protein dalam
pakan ternak.
Protein atau dalam rumus
kimianya ditandai dengan adanya atom N atau gugus amina ini menjadi unsur yang
sangat penting dalam pakan ternak terutaman ternak monogastrik.
Pada hewan monogastrik
protein umumnya tidak bisa dibentuk dari dalam tubuh berbeda halnya dengan
ternak ruminansia yang mampu menghasilkan protein sel tunggal (protein
mikrobia) dari rumen.
Pada pembuatan pakan
ternak unggas protein sangat diperhitungkan dengan akurat jangan sampai
berlebih maupun kurang. Ini dikarenakan protein harganya sangat mahal sehingga
perlu diperhitungkan dengan baik dan benar.
Disamping itu juga kadar
protein yang terlalu banyak dalam pakan tidak bisa digunakan sepenuhnya oleh
ternak monogastrik seperti ayam, karena kelebihan protein dalam tubuh akan
dibuang melalui kotoran berupa asam urat.
Sementara jika kekurangan
protein pertumbuhan ternak menjadi sangat lambat dan kurang optimal.
Sumber Protein dalam Bahan Pakan
Dalam bahan pakan protein
biasanya terdiri dari bahan hewani dan nabati atau dari protein sel tunggal.
Bahan pakan yang biasanya digunakan sebagai sumber protein yaitu diantaranya:
·
Tepung Darah
·
Tepung Daging
Tulang (Meat Bone Meal)
·
Tepung Ikan
·
Tepung Bulu
·
Bungkil Kedelai
·
Bungkil Kelapa
·
Bungkl kacang
Tanah
·
Isi Rumen
·
Protein Sel
Tunggal (ragi, alga, bakteri)
·
Dll
Bahan-bahan di atas
adalah jenis bahan yang umunya digunakan. Namun, yang menjadi kendalanya adalah
mahalnya bahan-bahan tersebut dan juga sulit di dapat. Jikapun tersedia
biasanya tidak tersedia dalam jangka waktu yang panjang sehingga sulit untuk
dijadikan bahan tetap dalam pembuatan pakan.
Sumber Protein Alternatif
Dengan perkembangan dunia
peternakan. Para peneliti ataupun mahasiswa mencari-cari bahan pakan sumber
protein alternatif yang cenderung murah, mudah dan tersedia dalam jangka waktu
yang panjang serta memiliki kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan
bahan-bahan pada umumnya.
Protein asal serangga
menjadi terobosan baru dalam dunia pakan ternak. Bagaimana tidak, serangga
sangat mudah ditemukan dalam kehidupan kita hanya saja belum dimanfaatkan
secara optimal.
Hampir semua jenis
serangga bisa dijadikan sebagai protein alternatif dalam pakan ternak. Diantaranya
seperti kecoa, belalang, dan jangkrik. Pada kesempatan ini kita akan membahas
mengenai jangkrik.
Kenapa jangkrik? Alasan
yang paling masuk akal adalah jangkrik mudah untuk dikembangbiakkan, tidak
membawa bibit sumber penyakit, untuk sebagian orang tidak jijik melihatnya, dan
tidak membutuhkan tempat yang luas.
Sekilas Tentang Jangkrik
Jangkrik atau dalam
bahasa latinnya disebut dengan Gryllus
merupakan jenis serangga yang dapat ditemui di daerah tropis seperti di
Indonesia. Jika di alam liar daerah persawahan dan juga di tanah lapang.
Terkadang juga sering kita jumpai di sudut-sudut ruangan yang lembab dan sulit
dijangkau.
Jangkrik termasuk hewan
omnivora dan juga termasuk kanibal jika kekurangan makanan sama sekali.
Antara jangkrik betina
dan jantan dapat kita bedakan dengan mudah yaitu dengan melihat ekornya. Ekor
jangkrik jantan hanya dua dan ekor jangkrik betina ada tiga.
Ada beberapa jenis
jangkrik yang ada di Indonesia. Diantaranya yaitu
·
Jangkrik Kalung
·
Jangkrik Alam
·
Jangkrik Seliring
·
Jangkrik Kidang
·
Jangkrik Gangsir
·
Jangkrik Jeliting
·
Jangkrik Jerabang
·
Jangkrik Upa
·
Jangkrik Angklung
·
Jangkrik Bering
·
Jangkrik Sungu
·
Jangkrik Madu
Diantara banyaknya
jangkrik tersebut hanya beberapa yang banyak dibudidayakan seperti Jangkrik
Kalung, Jangkrik Seliring, dan Jangkrik Alam.
Sekilas tentang budidaya
jangkrik tidak terlalu sulit, hanya saja membutuhkan kedisiplinan saja. Sama
seperti kita memlihara hewan lainnya. Makanannya bisa berupa sayuran dan pakan
ayam. Perkembangbiakannya yang relatif cepat hanya dalam waktu 25 sampai 35
hari sudah bisa dipanen.
Sudah umumnya diketahui
bahwa biasanya jangkrik dijadikan sebagai pakan alami burung hias sehingga
suara yang dihasilkan lebih nyaring dan bagus. Seperti itulah pengakuan dari
beberapa pecinta burung yang sempat kami temui.
Komposisi Asam Amino Jangkrik
Perlu diketahui bahwa protein merupakan polimer yang tersusun dari beberapa macam monomer asam amino. Asam amino ada yang esensial dan non esensial, bedanya esensial tidak bisa diproduksi dalam tubuh atau tidak cukup sehingga kebutuhannya diperoleh dari luar tubuh seperti makanan, sedangkan asam amino non esensial artinya bisa diproduksi dalam tubuh dan tubuh memiliki cukup untuk kebutuhan asam amino non esensial ini. kedua jenis asam amino ini diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh ternak.
Dalam tubuh jangkrik segar memiliki kandungan asam amino sebagai berikut:
Dalam tubuh jangkrik segar memiliki kandungan asam amino sebagai berikut:
Aspertat 8,76 mg
Glutamat 5,98 mg
Glysin 3,41 mg
Serin 4,03 mg
Alanin 3,77
Threonin 4,03 mg
Tirosin 8,11 mg
Metionin 0,79 mg
Sistein 44,76 mg
Leusin 4,81 mg
Valin 5,16 mg
Pengolahan Tepung Jangkrik
Dalam pengolahan untuk
bahan pakan ternak jangkrik sangat cocok dijadikan dalam bentuk tepung.
Alasannya dikarenakan lebih mudah dan bahan akan lebih awet atau tahan lama.
Serta keuntungan lainnya adalah bisa dijadikan sebagai bahan campuran dalam pembuatan
pakan.
Cara pembuatan tepung
jangkrik tidaklah terlalu sulit. Berikut caranya:
1.
Mula-mula jangkrik
yang telah dikumpulkan dimatikan dengan cara menyiramnya dengan air panas.
2.
Diangin-anginkan
dan ditiriskan hingga tidak ada sisa air siraman yang menetes.
3.
Kemudian
dihaluskan dengan menggunakann blender.
4.
Dituang ke dalam
loyang dan dikeringkan bisa menggunakan oven atau matahari hingga benar-benar
kering.
5.
Dihaluskan dengan
blender atau manual menggunakan ulekan hingga berbentuk tepung.
Hasil analisa proksimat
untuk kandugan nutrisi tepung jangkrik adalah seperti yang terlihat pada tabel
berikut:
Nutrisi
|
Tepung
Jangkrik
|
BK (%)
|
75,79
|
ABU (%)
|
7,52
|
PK (%)
|
59,72
|
SK (%)
|
10,19
|
LK (%)
|
20,86
|
EM (Kkal/kg)
|
4870
|
Keterangan: penelitian dari Giescha dkk.
Bisa kita lihat bahwa
kandungan protein kasarnya mencapai 59,72% cukup tinggi dan menyaingi beberapa
sumber protein yang biasa digunakan dalam pembuatan pakan diantaranya tepung
ikan 49%, bungkil kedelai 46,27%, Bungkil Kacang Tanah 31,37%, Bungkil Kelapa
23,4, dan Siput 13% serta memiliki kandungan energi yang cukup tinggi 4870 Kkal
menyaingi jangung yang hanya memiliki kandungan energi 3900 Kkal.
Baca Juga: Kunci Energi Ternak Ruminansia
Aplikasi dalam Pakan Ternak
Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Giescha dkk. Tepung jangkrik yang disubtitusikan ke dalam pakan
ayam pedaging sebanyak 2%.
Dalam penelitian tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa pemberian tepung jangkrik dalam pakan berpengaruh
sangat nyata terhadap konsusi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan
dan indks produksi serta memberikan perbedaan pengaruh nyata terhadap income feed over cost (IOFC). Penggunaan
tepung jangkrik hingga taraf 2% dalam pakan memberikan penampilan produksi
terbaik dan memberikan pengaruh negatif terhadap angka mortalitas.
Itulah sahabat Iptek
Peternakan mengenai sumber protein alternatif dari serangga yang bernama
jangkrik. Alam tidak pernah habis dalam memberikan segala kekayaan yang dimilikinya
untuk kita, hanya saja kita musti cerdas dan bijak dalam mengelolanya.
Bagi sahabat Iptek Peternakan yang saat ini memelihara unggas bisa menjadikan jangkrik sebagai salah satu pilihan bahan campuran ke dalam pakan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan ternak sahabat. Selamat mencoba.
Bagi sahabat Iptek Peternakan yang saat ini memelihara unggas bisa menjadikan jangkrik sebagai salah satu pilihan bahan campuran ke dalam pakan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan ternak sahabat. Selamat mencoba.
REFERENSI
Ramadhan, B. 2016.
Karakteristik Tepung Jangkrik Kalung (Gryllus
bimaculatus) dngan Metode Pengeringan Berbeda Beserta Uji Hedoniknya.
Skripsi. IPB. Bogor.
Giescha, B., Sjofjan, O.,
dan Djunaidi I. H. 2015. Efek Penggunaan Tepung Jangkrik (Gryllus mitratus burm) dalam Pakan TerhadapPenampilan Produksi
Ayam Pedaging. UB. Malang.
Komentar
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)