Kualitas Daging Asap
Oleh: Muhammad Resthu
Daging,
Bahan Pangan Yang Mudah Rusak
Daging sebagai salah
satu bahan pangan yang berasal dari ternak, mengandung nutrisi yang tinggi
terutama sebagai bahan pangan sumber protein. Karena kandungan gizi yang tinggi ini membuat mikroorganisme sebagai agen perusak daging tumbuh dengan pesat. Dengan alasan tersebut maka daging tidak lama bisa terlalu lama disimpan. Sehingga perlu adanya
suatu upaya dalam memperpanjang masa simpan daging itu sendiri.
Pengasapan, Metode Pengawetan Daging
Banyak metode yang bisa
digunakan untuk memperpanjang masa simpan daging. Menggunakan bahan kimia
seperti formalin juga bisa. Namun, ini berbahaya bagi tubuh yang
mengkonsumsinya. Pengasapan merupakan teknologi sederhana yang sudah diterapkan
oleh nenek leluhur kita terdahulu dalam mengawetkan daging dengan metode ramah
lingkungan dan juga tidak beracun bagi tubuh. Murah dan mudah dalam
implikasinya.
Pengasapan
merupakan salah satu upaya dalam memperpanjang masa simpan daging dengan
prinsip kombinasi panas dan zat kimia yang dihasilkan oleh bahan
pengasapan (Suradi dan Suryaningsih, 2008).
Menurut
Thohari dkk. (2013) menyatakan bahwa ada dua metode pengasapan yaitu metode
pengasapan tradisional dan pengasapan cair. Pengasapan tradisional yaitu
menggunakan bahan pengaspan seperti arang dan kayu. Sedangkan metode
menggunakan bahan cair yaitu menggunakan asap cair, asap cair biasanya dapat
dieroleh dengan proses destilasi asap dari bahan yang dijadikan asap.
Metode
pengasapan apapun yang digunakan tetap bagus dalam mempertahankan kualitas
daging dan daya simpan daging.
Kualitas Daging Asap
Ada beberapa komponen yang bisa dijadikan sebagai faktor penentu kualitas
daging asap, diantaranya sebagai berikut,
Kadar Air, ini menentukan kualitas dari daging karena
kadar air yang masih tinggi akan membuat aktifitas bakteri sangat tinggi.
Sehingga daya simpan tidak lama. Dengan pengasapan kadar air akan berkurang
dikarenakan proses penguapan yang terjadi akibat panas yang dihasilkan oleh
bahan pengasap yang dibakar.
Tingkat Keasaman (pH), daging yang mengalami proses
pengasapan akan menurun kadar pHnya kadar pH ini menurun sejalan dengan
menurunnya kadar air. Menurut Jahidin (2016) menyatakan bahwa kadar pH
berhubungan dengan tingkat kerusakan suatu produk. Dalam penelitiannya daging
kerbau yang diasapkan tingkat pH-nya berubah seiring dengan lamanya waktu pengasapan
berlangsung yaitu pada 0 hari (5.64) menjadi 5.74 pada hari ke-7.
Aktifitas Air (aw), menurut Jahidin (2016) menyatakan bahwa
aktivitas air adalah jumlah air bebas yang bisa digunakan oleh mikroorganisme
dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dengan pengasapan aktivitas air akan
menurun sehingga dapat memperhambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
Kadar Fenol, menurut Thohari (2013) menyatakan bahwa
dengan pengasapan kadar fenol pada daging semakin tinggi seiring dengan waktu
lamanya pengasapan. Terjadinya perubahan kimiawi menyebabkan terbentuknya feno
bebesa dalam daging. Gugus hidroksil pada senyawa fenol tertentu, melepaskan
ikatannya dengan asam amino akibat denturasi protein yang disebabkan oleh
mikroorganisme. Peningktan kadar fenol juga bisa disebabkan oleh adanya air
lepas akibat denaturasi protein. Jumlah kadar fenol dalam daging bisa
menghambat tumbuhnya bakteri. Sehingga metode pengasapan mampu memperpanjang
daya simpan daging.
Kesimpulan
Dari hasil pemaparan sebelumnya dapat kita simpulkan
bahwa metode pengasapan efektif dalam memperpanjang masa simpan daging. Pengasapan dapat mempertahankan kualitas daging lebih lama.
DAFTAR
BACAAN
Jahidin, J., P. 2016. Kualitas Fisik Daging Asap dari
Daging yang Berbeda Pada Pengasapan Tradisional. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan,
Vol. 19, No. 1, Hal. 27 – 34. Universitas Jambi.
Thohari, I., Widyastuti, E. S., Kunharjanti, A., W., dan
Agustomo, M. 2013. Kualitas Daging Asap yang Diawetkan dengan Metode Pengasapan
yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Vol. 8, No. 2, Hal. 23 –
26. Universitas Brawijaya.
Suradi, K., dan Suryaningsih, L. 2008. Pengaruh
Temperatur dengan Lama Pengasapan Terhadap Keasaman dan Total Bakteri Daging
Ayam Broiler. Jurnal Ilmu Ternak, Vol. 8, No. 1, Hal. 83 – 86. Universitas
Padjadjaran.
Komentar