Oleh: Muhammad Resthu
Ransum merupakan campuran dari beberapa bahan pakan. Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai 7 Kesalahan yang harus dihindari dalam membuat ransum.
Bagi sahabat Iptek Peternakan yang nantinya akan menyusun ransum sendiri harus menghindari kesalahan-kesalahan dari membuat ransum.
Membuat ransum sendiri, bagi sebagian orang merupakan metode atau trik dalam menghemat penggunaan pakan dalam mengelola suatu usaha peternakan.
Peran ransum dalam suatu usaha peternakan bisa mencapai 60 sampai 70% dari total biaya yang dikeluarkan. Selain itu ransum juga akan mempengaruhi performa dan produksi dari ternak. Artinya ransum sangat penting bukan? Nah, artinya dalam membuat ransum harus teliti sehingga sebelum kita membuat ransum ada baiknya kita hindari beberapa kesalahan berikut:
gambar: flickr.com
1. Tidak Mengetahui Kandungan
Nutrisi Bahan Pakan
|
Setiap bahan pakan mengandung nilai nutrisi yang
berbeda. Ada bahan pakan yang mengandung protein yang sangat tinggi dan ada juga
yang mengandung serat yang tinggi.
Baca Juga: Kunci Energi Ternak Ruminansia
Baca Juga: Kunci Energi Ternak Ruminansia
Pengetahuan tentang nilai nutrisi setiap bahan pakan
harus diketahui oleh setiap praktisi yang ingin membuat ransum. Nah, minimal
yang perlu diketahui untuk nilai nutrisi dalam bahan pakan yaitu nilai protein,
energi, lemak, serat dan bahan kering.
Berikut contoh daftar nutrisi bahan pakan ternak,
Berikut contoh daftar nutrisi bahan pakan ternak,
Sumber: sapibagus.com
Perlu juga diketahui bahwa setiap kandungan nutrisi akan berbeda meskipun jenis bahan pakannya sama. Perbedaan ini dipengaruhi oleh tempat diperolehnya bahan pakan tersebut, cara pengolahannya, dan penyimpanannya.
gambar: pexels.com
2.
Penyusunan
Ransum Tidak Berdasarkan Kebutuhan Nutrisi Ternak
|
Masing-masing ternak
memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda. Seperti unggas umumnya membutuhkan
protein yang lebih tinggi dibandingkan sapi. Ini disebabkan karena faktor
perbedaan susunan dan komponen alat pencernaan yang dimilikinya.
tidak hanya dibedakan berdasarkan jenis tapi juga dibedakan berdasarkan usia ternak. contoh saja ayam broiler yang memiliki 3 tingkatan utama dalam pemberian pakannya yaitu masa starter, grower dan finisher.
tidak hanya dibedakan berdasarkan jenis tapi juga dibedakan berdasarkan usia ternak. contoh saja ayam broiler yang memiliki 3 tingkatan utama dalam pemberian pakannya yaitu masa starter, grower dan finisher.
Oleh karena itu, ada baiknya kita perlu mengetahui terlebih dahulu berapa kebutuhan nutrisi dari ternak yang akan kita pelihara nantinya.
Cara yang paling umum dan sederhana dalam menentukan kebutuhan nutrisi ternak yaitu dengan melihat kebutuhan energi dan protein. Contohnya untuk ayam broiler masa starter membutuhkan protein kasar 19% dan energi metabolisme 2900 kkal/kg. Sumber
gambar: morguefile.com
3.
Pencampuran
Bahan Pakan Tidak Merata
|
Pada poin ini perlu
diperhatikan bahwa kesalahan dalam mencampur pakan bisa menyebabkan tidak
meratanya kandungan nutrisi pada ransum yang kita buat nantinya.
Bila pencampuran pakan mengguakan mesin mixer, biasanya waktu yang terlalu singkat membuat bahan pakan belum tercampur secara sempurna atau bisa saja salah dalam urutan mencampurkan bahan pakan jika menggunakan metode pencampuran secara manual.
Triknya adalah campurkan bahan pakan yang jumlahnya sedikit terlebih dahulu kemudian lanjutkan dengan mencampur bahan pakan yang jumlahnya lebih banyak. Jika menggunakan bahan berupa cairan seperti minyak kelapa atau minyak bunga matahari maka pencampuran bisa menggunakan spayer, biasanya minyak dalam jumalh sedikit dicampurkan tekahir saat proses pengadukan berlangsung.
gambar: flickr.com
4.
Hanya
Menggunakan Satu Jenis Bahan Baku
|
Kita ketahui bahwa nilai
nutrisi tepung ikan berbeda dengan nilai nutrisi jagung. Tepung ikan memiliki
kandungan protein sangat tinggi bisa mencapai 58% sedangkan jagung hanya
mengandung protein 9%.
Baca Juga: Azolla sebagai Pakan Alternatif
Baca Juga: Azolla sebagai Pakan Alternatif
Nah, jika kita membuat
ransum hanya dari satu jenis bahan pakan maka tentunya kandungan nutrisi ransum
tidak lengkap dan seimbang. Maka perlu beberapa jenis bahan pakan.
gambar: flickr.com
5.
Tidak
Mengetahui Batas Penggunaan Bahan Pakan
|
“Sesuatu yang berlebihan
itu tidak baik”, itu merupakan perkataan yang sangat bijak dan sangat tepat
baik dalam segala hal. Termasuk juga dalam membuat ransum ternak sahabat.
Ada beberapa jenis bahan
pakan seperti daun lamtoro yang mengandung mimosin.
Mimosin ini bisa menyebabkan kerontokan bulu jika diberikan secara berlebihan pada ternak.
Mimosin ini bisa menyebabkan kerontokan bulu jika diberikan secara berlebihan pada ternak.
Mimosin termasuk ke dalam
jenis anti nutrisi sahabat. Oleh karena itu penggunaan daun lamtoro atau petai
cina hanya bisa digunakan paling maksimal 5% dalam ransum.
gambar: flickr.com
6.
Tidak
Memperhatikan Kualitas Bahan Pakan
|
Bahan pakan yang sudah
lama tersimpan dan sudah berubah baik secara fisik seperti perubahan warna,
bentuk, dan rasa maupun perubahan kimia yaitu pada komposisi kandungan
nutrisinya ini menjadikan ransum tidak layak untuk dikonsumsi oleh ternak.
Untuk mendapatkan
performa dan produksi yang optimal maka kita harus memberikan ransum yang
disusun dari bahan pakan yang kualitasnya masih tergolong baik.
gambar: flickr.com
7.
Tidak
Mengetahui Teknik Pengolahan Bahan Pakan yang Tepat
|
Pengolahan bahan akan ada
beberapa macam. Namun, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian
utama yaitu,
1.
Pengolahan secara
fisik (seperti pemasakan, penggilingan, pemotongan dll)
2.
Pengolahan secara
kimiawi (seperti menambahkan Amonia pada pembuatan amoniasi)
3.
Pengoahan secara
biologis (seperti penambahan mikroorganisme contohnya fermentasi menggunakan
jamur, kapang, ragi, dll)
Setiap bahan pakan
memiliki karakteristiknya masing-masing baik dari segi bentuk fisik (ada yang
keras ataupun yang lunak ataupun berbahan cair) maupun dari segi kimiawinya
(kandungan nutrisinya bisa jadi masih mengandung zat anti nutrisi sebelum
diolah). Contohnya kacang kedelai, kacang kedelai mentah masih mengandung antitripsin
yang bisa menghambat kerja tripsin yaitu enzim yang bertugas merombak protein. Dengan
proses pemanasan maka antitripsin pada kacang kedelai bisa dikurangi.
Baca Juga: Tepung Jangkrik Sebagai Pakan Ternak
Baca Juga: Tepung Jangkrik Sebagai Pakan Ternak
Serta tujuan dari
pengolahan bahan pakan tersebut, bisa untuk meningkatkan kualitas atau untuk
mempertahankan masa simpan suatu bahan pakan. Contoh saja jerami padi yang akan diberikan
kepada sapi. Pemberian jerami mentah tanpa pengolahan bisa membuat sapi tidak
memperoleh nutrisi yang baik. Maka perlu diolah dengan cara dilakukannya
amoniasi sehingga ikatan lignoselulosa bisa diputuskan dan selulosa pada jerami bisa diserap oleh tubuh sapi.
Dan juga pengolahan bahan
pakan sangat erat kaitannya dengan proses pemberian pakan ternak dan juga dalam
proses penyimpanan. Seperti memotong rumput menggunakan mesin chopper ini bisa
membuat ternak lebih mudah dalam mengkonsumsi pakan.
Demikianlah sahabat Iptek
Peternakan penjelasan mengenai 7 kesalahan yang harus dihindari saat membuat
ransum. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
Komentar
Info sangat bermanfaat
Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)