Kunci Energi Ternak Ruminansia

Kunci Energi Ternak Ruminansia

Oleh: Muhammad Resthu

Sahabat iptek peternakan kali ini kita coba membahasa mengenai VFA (Vollatile Fatty Acid) atau bisa kita bahasakan dengan asam lemak terbang. VFA dihasilkan di dalam rumen akibat fermentasi secara anaerob yang dilakukan oleh mikroorganisme rumen. VFA sebagai sumber energi utama bagi ternak ruminansia yang nantinya akan diserap oleh tubuh. Sekitar 75% VFA akan diserap di retikulo-rumen dan 20% akan diserap di omasm dan abomasum sedangkan 5% akan diserap dalam usus.  Jika dianalogikan sepertiada manusia dan hewan monogastrik lainnya bahwa energi utamanya adalah glukosa.

Pakan ternak ruminansia umumnya terdiri dari hijauan dan konsentrat. Semua jenis pakan tersebut nantinya akan dicerna oleh mikroba rumen dan akan menghasilkan VFA. Kandungan nutrisi pakan akan sangat berpengaruh pada pembentukan VFA. Semakin tinggi kandungan BETN akan memperbanyak jumlah proporsi VFA yang dihasilkan dan kandungan BETN yang paling banyak biasanya ada pada pakan jenis konsentrat. Komposisi konsentrat biasanya di dominasi oleh biji-bijian dan banyak mengandung karbohidrat sederhana, sehingga bakteri rumen lebih mudah dalam mendegradasi pakan konsentrat dan hasilnya VFA yang dihasilkanpun akan semakin tinggi. Wajar saja jika ternak ruminansia diberikan konsentrat akan lebih cepat gemuk dan besar mdikarenakan jumlah energi yang diperoleh dari pakan juga banyak. Kelebihan energi di dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan lemak. Berbeda halnya jika diberikan pakan hijauan produksi VFA tidak terlalu tinggi karena jumlah karbohidrat sederhana tidak terlalu banyak dan juga dalam pakan hijauan mengandung lignin yang manjadi faktor penghambat.

Selain itu juga diketahui dari beberapa penelitian bahwa produksi VFA bisa saja terhambat jika di dalam pakan terdapat beberapa senyawa anti nutrisi seperti tanin.  Tanin akan menghambat mikroba rumen berkembang biak karena akan bereaksi dengan membral sel bakteri. Sehingga dalam pengolahan pakan tentunya harus diperhatian jenis bahan apkan yang akan diberikan magandung anti nutrisi atau tidak yang akan menghambat proses pembentukan VFA dalam rumen.

VFA tersusun dari tiga komponen yaitu asam asetat (c2), asam propionat(c3) dan asam butirat(c4). Komposisi dari beberapa asam tersebut dapat dipengaruhi oleh jumlah atau porsi dari pakan yang diberikan ke ternak. Pemberian pakan hijauan yang lebih banyak akan meningkatkan kadar asam asetat sedangkan pemberian pakan konsentrat akan menghasilkan asam propionat dan butirat yang semakin tinggi. Dalam dunia produksi asam asetat lebih berperan dalam meningkatkan lemak susu, jadi sangat wajar jika ternak perah akan lebih banyak diberikan pakan hijauan dibandingkan dengan pakan konsentrat karena asam asetat merupakan hasil fermentasi serat. Asam propionat merupakan hasil fermentasi gula dan pati dan asam propionat lebih efektif sebagai energi karena dalam produksi propionat tidak benyak menghasilkan gas metan dn karbondioksida sehingga jumlah panas yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan asam asetat dan butirat. Selain itu asam propionat juga akan meningkatkan produksi susu dan jumlah laktosa. Sehingga pemberian pati dan gula sederhana ke ternak perah diperlukan dalam jumlah yang optimal. Asam butirat merupakan hasil fermentasi dari serat sama seperti asam asetat hanya saja dalam tubuh ternak butirat akan berfungsi dalam pertumbuhan sel.

Baca Juga: Gas Metana dari Peternakan

Dengan mengetahui sekilas tentang energi dalam tubuh ternak ruminansia kita bisa menyusun strategi dalam pembuatan pakan ternak ruminansia sesuai dengan kebutuhan produksinya. Dan juga komposisi kadar VFA bisa dijadikan sebagai indikator dalam menghitung jumlah pakan yang terfermentasi oleh mikroba rumen.

Sekian sahabat Iptek Peternakan artikel tentang Kunci Energi Ternak Ruminansia. Silahkan klik BERBAGI, jika artikel ini bermanfaat dan berilah komentar positif untuk perngembangan blog ini menjadi lebih baik. Apabila ingin selalu mendapatkan informasi terbaru dari IPTEK PETERNAKAN sahabat BISA klik LANGGANAN dan mendapatkan informasi artikel terbarunya.

Referensi:

https://jajo66.wordpress.com/2009/01/20/pencernaan-karbohidrat-dalam-rumen/

http://animalbandry.blogspot.com/2015/06/bakteri-penghasil-lain-lain-vfa.html